“Saya ingin seperti kakak saya yang sering meraih prestasi di setiap kejuaraan pencak silat,” ucapnya usai bertanding di Gedung Serbaguna Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Rabu, 28 Agustus 2019. Pada cabang olahraga pencak silat di Olimpade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini, ia mengikuti dua kategori lomba yaitu tunggal dan tanding.
Pada kategori tunggal, Abdullah gagal pada babak penyisihan. Kini ia berjuang meraih medali di kategori tanding. Sebelumnya ia berhasil mengalahkan atlet Sumatera Barat dan masuk delapan besar.
Kemenangan Abdullah bukan kebetulan. Ia displin mengikuti arahan pelatihnya. “Terutama arahan pada kekuatan kaki. Instruksinya, apabila lawan mengangkat kaki, saya diperintahkan untuk melakukan serangan,” ungkapnya.
Abdullah sering mendapatkan peringatan dari wasit karena melakukan beberapa pelanggaran. Bahkan mendapatkan pengurangan nilai 1 poin. Tapi hal itu tidak mengubah kemenangannya dengan skor 5-0. “Saya dapat peringatan dari wasit karena menarik baju, kemudian diberikan peringatan lagi karena keluar dari garis lingkaran, dan saya juga dikurangi 1 poin karena tadi melakukan pelanggaran tendangan ke wajah,” tuturnya.
Atlet asal Provinsi Bali dan Sulawesi Utara akan menjadi lawan berat bagi Abdullah. Menurut Abdullah, selain serangan dan pertahanan mereka bagus, kedua atlet tersebut memiliki postur tubuh yang lebih tinggi darinya.* (Jamal Abdillah)