MBG: Program Strategis Investasi SDM

Des 10, 2025

PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan strategis negara yang dirancang untuk memberikan dampak berlapis: meningkatkan kualitas layanan pendidikan sekaligus membangun fondasi kesehatan fisik dan kognitif jutaan anak Indonesia. Dalam perspektif pembangunan nasional, MBG tidak dapat dipahami sekadar sebagai program pemenuhan konsumsi harian, melainkan sebagai investasi jangka panjang sumber daya manusia untuk menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, menegaskan bahwa MBG harus ditempatkan dalam kerangka besar pembangunan manusia. “Kita harus meluruskan pemahaman bersama. Program MBG bukan sekadar program logistik atau program sosial. Ini adalah program strategis investasi sumber daya manusia,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Program Prioritas 06 (TP-06) Implementasi Makan Bergizi Gratis di Satuan Pendidikan, di Jakarta, Senin (8/12).

Menurut Gogot, pendidikan yang bermutu tidak dapat dilepaskan dari prasyarat dasar yang menopangnya, yakni kesehatan dan kesiapan kognitif peserta didik. Pemenuhan gizi seimbang merupakan fondasi bagi tumbuhnya kemampuan berpikir, konsentrasi, dan daya serap pembelajaran. “Perut yang kenyang dengan gizi seimbang adalah prasyarat mutlak bagi otak yang cerdas. Inilah landasan filosofis dan kebijakan mengapa MBG menjadi program mandatory dan prioritas utama Ditjen PAUD Dikdasmen,” tegasnya.

Hingga saat ini, program MBG telah menjangkau 12.211.238 peserta didik di 96.358 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Capaian tersebut tidak terlepas dari peran aktif unit pelaksana teknis (UPT) di daerah. Gogot menyampaikan apresiasi kepada para advokator di lapangan yang telah mengawal implementasi program. “Sebanyak 14.821 sekolah telah terimbas program pendampingan dan edukasi MBG. Ini menunjukkan bahwa investasi SDM melalui pendidikan dan gizi dijalankan secara sistematis hingga ke akar rumput,” tuturnya.

Lebih lanjut, Gogot menekankan bahwa peran Ditjen PAUD Dikdasmen adalah memastikan MBG terintegrasi penuh ke dalam ekosistem pendidikan. Penguatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi pintu masuk utama agar MBG bertransformasi dari sekadar distribusi makanan menjadi wahana pembelajaran terapan tentang gizi, kesehatan, dan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Sejalan dengan itu, Direktur SMP, Maulani Mega Hapsari, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi ini merupakan langkah strategis untuk menjaga kualitas investasi program MBG. “Kegiatan ini diselenggarakan untuk merefleksikan capaian, mengevaluasi proses, serta memetakan strategi pendampingan ke depan agar implementasi MBG di daerah berjalan optimal,” ujarnya.

Mega menjelaskan bahwa pelaksanaan Rakor didasari oleh tiga landasan utama. Pertama, urgensi nasional. MBG merupakan bagian integral dari penguatan UKS dan penanggulangan masalah gizi peserta didik, sehingga UPT di seluruh Indonesia memiliki tanggung jawab langsung untuk memastikan integrasi program ke dalam kehidupan sekolah. Kedua, mandat kelembagaan. Sebagai penggerak mutu pendidikan di daerah, BBPMP dan BPMP wajib memastikan efektivitas advokasi kepada pemerintah daerah dan pendampingan sekolah dalam menjalankan MBG. “Kinerja UPT diukur dari seberapa efektif tim di lapangan mengawal investasi SDM ini,” jelasnya.

Ketiga, kebutuhan refleksi berbasis data. Mega menegaskan bahwa pengambilan kebijakan tidak dapat dilepaskan dari data implementasi lapangan. “Rakor ini secara spesifik ditujukan untuk melakukan refleksi dan evaluasi berbasis data, khususnya pada jenjang SMP, guna mengidentifikasi bottleneck dan praktik baik yang dapat direplikasi,” ungkapnya.

Rapat Koordinasi TP-06 Tahun 2025 mengusung tema “Refleksi dan Evaluasi Program Prioritas Makan Bergizi Gratis di Satuan Pendidikan Tahun 2025” dan diikuti oleh 88 peserta yang terdiri atas kepala UPT BBPMP/BPMP, penanggung jawab TP-06 di daerah, serta tim percepatan program prioritas dari berbagai direktorat di lingkungan Ditjen PAUD Dikdasmen.

Menurut Mega, komposisi peserta yang melibatkan pengambil keputusan dan pelaksana teknis menjamin bahwa setiap strategi yang disepakati tidak hanya memiliki legitimasi kelembagaan, tetapi juga kepastian eksekusi di lapangan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi utama, yakni sesi refleksi dan evaluasi kinerja, serta sesi perumusan strategi dan rekomendasi. Luaran yang diharapkan meliputi dokumen evaluasi kinerja dan rekomendasi operasional MBG, peta strategi pendampingan dan advokasi UPT tahun 2026, serta kesepakatan penyelarasan data dan pelaporan MBG yang terintegrasi antara pusat dan daerah.

Menutup laporannya, Mega menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan menegaskan harapan agar MBG terus diperkuat sebagai investasi jangka panjang bangsa. “Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis menjadi semakin baik, semakin merata, dan semakin berdampak nyata bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia,” ujarnya.*

Repro: https://kemendikdasmen.go.id/siaran-pers/14338-optimalisasikan-implementasi-mbg-di-daerah-kemendikdasmen-ge

Share:
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2024 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.