

Istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) berperan besar sebagai fondasi pembentukan karakter anak di masa depan. Karena itu, tidak semestinya ada tuntutan akademis di PAUD, seperti membaca dan berhitung (Calistung).
Pernyataan itu disampaikan Selvi dalam Puncak Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/11), yang juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Dalam sambutannya, Selvi mengatakan PAUD merupakan masa penting untuk menanamkan moral, adab, dan kasih sayang, bukan semata-mata tempat mengejar kemampuan baca–tulis–hitung.
“PAUD ini dinilai sangat penting… karena sebagai salah satu fondasi untuk anak-anak ke depannya. Di situ diajarkan pendidikan karakter, pendidikan moral,” ujar Selvi.
Ia menilai bahwa menuntut anak PAUD dapat membaca dan berhitung terlalu dini justru berisiko membuat mereka kehilangan masa kecil. “Tidak perlu anak harus bisa membaca atau berhitung sebelum masuk SD. Biarkan mereka belajar kasih sayang dan bermain. Jika dipaksakan, anak-anak bisa kehilangan masa kecilnya,” ucapnya.
Selvi juga menyoroti pentingnya memberi ruang eksplorasi bagi minat dan bakat anak tanpa membandingkan kemampuan satu anak dengan anak lainnya. Ia menegaskan setiap anak memiliki perkembangan dan kemampuan berbeda, termasuk dalam hal akademis.
“Jangan membandingkan anak kita dengan anak lain. Mungkin umur 6 tahun anak saya belum lancar membaca, sementara ada anak lain sudah bisa membaca buku cerita. Itu bukan sesuatu yang harus dibandingkan, karena perkembangan anak sangat cepat dan berbeda-beda,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Selvi mengingatkan bahwa tugas utama pendidik PAUD adalah membentuk karakter anak sesuai minat alami mereka, bukan mengarahkan secara kaku pada standar akademis tertentu. “Yang penting anak mempunyai pendidikan karakter yang baik, moral yang baik. Ini dasar yang paling penting untuk mempersiapkan mereka ke jenjang pendidikan lebih tinggi,” ujarnya.
Tak hanya guru, Selvi menekankan bahwa keluarga memiliki peran yang sama pentingnya dalam perkembangan anak PAUD. Pendidikan dasar, katanya, dimulai dari rumah. Karena itu, ia mendorong kolaborasi erat antara orang tua, tenaga pendidik, satuan PAUD, dan Bunda PAUD di daerah.
“Kolaborasi, kerja sama, dan komunikasi antara orang tua dan tenaga pengajar sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Dengan penekanannya tersebut, Selvi kembali menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan anak usia dini bukan diukur dari kemampuan akademis dini, melainkan dari karakter, kebahagiaan, dan kebebasan anak mengenal dirinya sejak usia awal.*

